Rabu, 21 November 2012

Setiap 10 Menit, Gaza Dibom Israel


YERUSALEM – Walaupun upaya perundingan gencatan senjata sedang berjalan, Israel tetap terus melancarkan serangannya ke Jalur Gaza. Kantor berita Reuters menyatakan, serangan dilancarkan Israel dari udara dan laut setiap 10 menit.
 
Pihak pejuang Palestina pun tidak ingin tinggal dengan serangan Israel ini. Mereka melakukan serangan balasan dengan melesakan roket dari dalam Gaza ke wilayah Israel. Salah satu senjata pejuang Palestina yang menjadi perhatian Israel adalah roket Fajr-5.
 
Roket buatan Iran tersebut memiliki jarak tempuh yang jauh dibandingkan roket-roket yang dimiliki pejuang Palestina pada umumnya. Roket Fajr-5 bahkan bisa mencapai kota Yerusalem dan Tel Aviv.
 
Serangaan roket Hamas menurun pada malam hari, namun kembali meningkat ketika menjelang pagi. Serangan roket Hamas tersebut dilaporkan mengenai kota Ashkelon dan Shar Negev di wilayah Israel. Demikian diberitakan NBC News, Rabu (21/11/2012).
 
Pemerintah Mesir sebelumya pada Selasa 20 November menyatakan bahwa perjanjian gencatan senjata antara kedua pihak yang bertikai akan disepakati dalam waktu dekat. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, pun mengirim Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, untuk mendorong proses perundingan damai, namun sampai saat ini gencatan sanja belum juga disepakati.
 
Sejak konflik dimulai pada minggu lalu jumlah korban jiwa di pihak Palestina telah mencapai lebih dari 130 orang. Sedangkan pihak yang tewas dari pihak Israel sendiri berjumlah lima orang.
 
Israel menginginkan Hamas untuk tidak lagi meluncurkan serangan roket dari wilayah Gaza ke dalam Israel, agar pasukan mereka yang menjaga perbatasan tidak menjadi korban lesakan roket. Selain itu, hal ini dilakukan agar pasokan senjata ke Hamas bisa dihentikan dengan adanya patroli keamanan Israel.
 
Sementara pihak Hamas mendesak pembukaan kembali perbatasan Gaza dengan Mesir. Mereka juga meminta Israel untuk membuka blokade yang dilakukan terhadap wilayah laut Gaza.
 
Pihak Israel menolak untuk mengkonfirmasi gencatan senjata formal. Justru, yang mereka inginkan untuk saat ini adalah penundaan serangan sementara. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton, mengakui pihaknya terbuka dengan segala bentuk negosiasi damai.
 
Sementara Mesir yang menjadi mediator upaya gencatan senjata mengatakan, kesepakatan gencatan senjata akan diumumkan dalam negosiasi di Kairo, Mesir. Negosiasi tidak langsung ini dilakukan oleh Israel, Mesir dan perwakilan dari Palestina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar